Ekowisata
Ekowisata memiliki pengertian yang sama dengan ekoturisme atau wisata ekologi, yang berarti wisatawan menikmati keanekaragaman hayati dengan tanpa melakukan aktifitas yang menyebabkan perubahan pada alam, atau hanya sebatas mengagumi, meneliti dan menikmati serta berinteraksi dengan masyarakat lokal dan obyek wisata tersebut. Dari definisi ini ekowisata dapat dilihat dari tiga perspektif, yakni:
- Produk: sebagai produk, ekowisata merupakan semua atraksi yang berbasis pada sumberdaya alam.
- Pasar; sebagai pasar, ekowisata merupakan perjalanan yang diarahkan pada upaya-upaya pelestarian lingkungan.
- Pendekatan Pengembangan; sebagai pendekatan pengembangan, ekowisata merupakan metode pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya pariwisata secara ramah lingkungan.
Di sini kegiatan wisata yang bertanggungjawab terhadap kesejahteraan masyarakat lokal dan pelestarian lingkungan sangat ditekankan dan merupakan ciri khas ekowisata. Pihak yang berperan penting dalam ekowisata bukan hanya wisatawan tetapi juga pelaku wisata lain (tour operator) yang memfasilitasi wisatawan untuk menunjukkan tanggungjawab tersebut (Damanik, 2006). TIES (2000) dalam Damanik (2006), beberapa prinsip ekowisata yang dapat diidentifikasi dari beberapa definisi ekowisata di atas, yakni sebagai berikut:
- Mengurangi dampak negatif berupa kerusakan atau pencemaran lingkungan dan budaya lokal akibat kegiatan ekowisata;
- Membangun kesadaran dan penghargaan atas lingkungan dan budaya di destinasi wisata, baik pada diri wisatawan, masyarakat lokal maupun pelaku wisatawan lainnya;
- Menawarkan pengalaman-pengalaman positif bagi wisatawan maupun masyarakat lokal melalui kontak budaya yang lebih intensif dan kerjasama dalam pemeliharaan atau konservasi ODTW;
- Memberikan keuntungan finansial secara langsung bagi keperluan konservasi melalui kontribusi atau pengeluaran ekstra wisatawan;
- Memberikan keuntungan finansial dan pemberdayaan bagi masyarakat lokal dengan menciptakan produk wisata yang mengedepankan nilai-nilai lokal;
- Meningkatkan kepekaan terhadap situasi sosial, lingkungan, dan politik di daerah tujuan wisata;
- Menghormati hak asasi manusia dan perjanjian kerja, dalam arti memberikan kebebasan kepada wisatawan dan masyarakat lokal untuk menikmati aktraksi wisata sebagai wujud hak asasi, serta tunduk pada aturan main yang adil dan disepakati bersama dalam pelaksanaan transaksi-transaksi wisata.
The Ecotourism Society (dalam Fandeli 2002:115-116) terdapat delapan prinsip yang bila dilaksanakan maka ekowisata menjamin pembangunan ecological friendly dari pembangunan berbasis kerakyatan, yaitu :
- Mencegah dan menanggulangi dampak dari aktifitas wisatawan terhadap alam dan budaya yang disesuaikan dengan sifat dan karakter alam dan budaya setempat;
- Pendidikan konservasi lingkungan, mendidik wisatawan dan masyarakat setempat akan pentingnya arti konservasi;
- Pendapatan langsung untuk kawasan, mengatur agar kawasan yang digunakan untuk ekowisata dan manajemen pengelola kawasan pelestarian dapat menerima langsung penghasilan atau pendapatan;
- Partisipasi masyarakat baik dalam perencanaan maupun pengawasan;
- Keuntungan secara nyata terhadap ekonomi masyarakat;
- Menjaga keharmonisan dengan alam;
- Pada umumnya lingkungan alam mempunyai daya dukung lebih rendah dengan daya dukung kawasan buatan; dan
- Peluang penghasilan pada porsi yang besar terhadap negara.
Semua pengertian di atas, mengarah kepada pemahaman terhadap aktifitas berwisata atau mengunjungi kawasan alam dengan niat obyektif untuk melihat, mempelajari, mengagumi keindahan alam, flora, fauna termasuk aspek-aspek budaya baik di masa lampau maupun sekarang yang mungkin terdapat di kawasan tersebut.
Ekowisata Berbasis Masyarakat
Ekowisata berbasis masyarakat dapat menciptakan nilai ekonomi untuk kawasan konservasi seperti taman nasional. Wisatawan mengunjungi kawasan taman nasional untuk memahami dan menghargai nilai-nilai dimana taman nasional tersebut didirikan dan wisatawan mendapatkan keuntungan berupa pengetahuan dan pengalaman pribadi. Adanya kunjungan dari wisatawan ke kawasan taman nasional tentu saja memberikan keuntungan secara finansial bagi taman nasional yang dapat dimanfaatkan taman nasional untuk biaya operasional. Berbasis masyarakat berarti haruslah ada peranan dari masyarakat dalam setiap kegiatan ekowisata dan masyarakat haruslah memperoleh manfaat dari pengusahaan ekowisata, ada kendali atas pengembangan ekowisata dalam rangka mengurangi dampak negatif terhadap kawasan, budaya dan kehidupan sosial mereka serta terlibat dalam pengelolaan aktifitas ekowisata. Ekowisata berbasis masyarakat mengambil dimensi sosial ekowisata adalah suatu langkah lebih lanjut dengan mengembangkan bentuk ekowisata dimana masyarakat lokal yang mempunyai kendali penuh, dan keterlibatan di dalamnya baik itu di manajemen dan pengembangannya, dan proporsi yang utama menyangkut sisa manfaat di dalam masyarakat (WWF International, 2001). Ekowisata berbasis masyarakat dapat membantu memelihara penggunaan sumberdaya alam dan penggunaan lahan yang berkelanjutan. Lebih dari itu, memelihara kedua-duanya adalah tanggung jawab kolektif dan inisiatif individu di dalam masyarakat tersebut. Selagi definisi dan penggunaan dari bentuk terminologi CBT dan ekowisata berbasis masyarakat bisa berubah-ubah dari satu negeri atau daerah [bagi/kepada] yang lain, tidaklah menjadi masalah yang berarti tentang sebuah nana, tetapi hanyalah prinsip sosial dan tanggung jawab lingkungan disetiap tindakan (The International Ecotourism Society, 2006) .
WWF (World Wide Fund for Nature) Guidelines for Community-Based Ecotourism Development (2001) menyebutkan syarat-syarat untuk memutuskan pengembangan bisnis ekowisata sebagai berikut :
- kerangka ekonomi dan politik yang mendukung perdagangan yang efektif dan investasi yang aman;
- perundang-undangan di tingkat nasional yang tidak menghalangi pendapatan dari wisata diperoleh dan berada di tingkat komunitas lokal;
- tercukupinya hak-hak kepemilikan yang ada dalam komunitas lokal;
- keamanan pengunjung terjamin;
- resiko kesehatan yang relative rendah, akses yang cukup mudah ke pelayanan medis dan persediaan air bersih yang cukup;
- tersedianya fasilitas fisik dan telekomunikasi dari dan ke wilayah tersebut.
Adapun syarat-syarat dasar untuk pengembangan ekowisata berbasis masyarakat seperti tercantum dalam buku tersebut adalah:
- Lanskap atau flora fauna yang dianggap menarik bagi para pengunjung khusus atau bagi pengunjung yang lebih umum;
- Ekosistem yang masih dapat menerima kedatangan jumlah pengunjung tertentu tanpa menimbulkan kerusakan;
- Komunitas lokal yang sadar akan kesempatan-kesempatan potensial, resiko dan perubahan yang akan terjadi, serta memiliki ketertarikan untuk menerima kedatangan pengunjung;
- Adanya struktur yang potensial untuk pengambilan keputusan komunitas yang efektif;
- Tidak adanya ancaman yang nyata-nyata dan tidak bisa dihindari atau dicegah terhadap budaya dan tradisi lokal;
- Penaksiran pasar awal menunjukkan adanya permintaan yang potensial untuk ekowisata, dan terdapat cara yang efektif untuk mengakses pasar tersebut.
Selain itu juga harus diketahui bahwa pasar potensial tersebut tidak terlalu banyak menerima penawaran ekowisata. Sesuai dengan yang tercantum dalam Guidelines for Community-Based Ecotourism Development (2001) aspek dari komunitas untuk terlibat dalam pengembangan ekowisata, adalah:
- kemampuan menjadi tuan rumah penginapan
- keterampilan dasar bahasa inggris
- keterampilan komputer
- keterampilan pengelolaan keuangan
- keterampilan pemasaran
- keterbukaan terhadap pengunjung
REFERENSI
Damanik, Janianton and Helmut F. Weber. 2006. Perencanaan Ekowisata. Dari Teori ke Aplikasi. Pusat Studi Pariwisata (PUSPAR) UGM dan ANDI Press. Yogyakarta. Denman R. 2001. Guidelines For Community-Based Ecotourism Development. UK: WWF International. Assets.panda.org/download/guidelinesen [12 Mei 2008]
Qomariah, L. 2009. PENGEMBANGAN EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI TAMAN
NASIONAL MERU BETIRI ( STUDI KASUS BLOK RAJEGWESI SPTN I SARONGAN ) (Skripsi). Institut Pertanian Bogor: Departemen Konservasi Hutan dan Sumberdaya Ekowisata, Fakultas Kehutanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar