Kultur bakteri yang
terdapat pada Handphone dan Kultur
Jamur
Handphone
atau telepon genggam merupakan hal yang sangat dibutuhkan pada zaman ini. Apapun
hal yang dilakukan tidak terlepas dari handphone.
Semua kalangan baik tua maupun muda hampir 24 jam non stop selalu menggunakan alat
ini. Namun sangat disayangkan, penggunaan alat ini secara terus menerus bisa
saja menjadi sumber penyakit bagi penggunanya. Selain radiasi yang diberikan
oleh Handphone, hygenitas penggunaan
yang di abaikan juga menjadi sumber penyakit bagi penggunanya. Hal ini di
menyebabkan, mikroorganisme yang terbawa oleh Handphone bisa saja berpotensi bahaya bagi kesehatan kita (Jannah
dkk, 2017). Kulit merupakan penghalang masuknya beberapa macam bakteri ke dalam
tubuh,karena dilengkapi dengan cairan yang berupa lender dan zat-zat kimia. Pada
kulit juga terdapat bakteri alami atau normal flora yang bisa bersifat
menguntungkan maupun merugikan apabila terdapat kelainan pada sistem tubuh
kita. Bakteri yang bersifat merugikan pada
umumnya cenderung menjadi salah satu faktor penyebab penyakit.
Jamur pada
kehidupan sehari-hari sudah sering dijumpai pada tempat lembab. Indonesia merupakan
daerah yang kaya dengan kekayaan hayati jamur
sekitar 180.000-240.000 jenis (12-16% dari total perkiraan 1.5 juta jenis).
Sayangnya, hanya kurang dari 5.000 jenis saja yang sudah teridentifikasi dan
terinventarisasi sampai saat ini. Oleh karena itu sebagian besar jamur masih
perlu dieksplorasi, diidentifikasi, dikonservasi, dan dimanfaatkan (Anwar dkk,
2014). Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui identifikasi bakteri
yang terdapat pada handphone serta
mengetahui proses pertumbuhan jamur pada media NA.
Praktikum
ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 8 Desember 2018 bertempat di Laboratorium
Mikrobiologi, Universitas Teknologi Sumbawa.Alat dan bahan yang digunakan yaitu
sampel Handphone dan 1 jenis jamur,
pembakar Bunsen, aquadest, petridish steril, Nutrient Agar (NA) untuk sampel Handphone, Potato Dextrose Agar (PDA) untuk
sampel jamur, Batang L, kertas filter, kapas, alkohol 75%, microtube 1,5 ml,
dan spidol permanen.
Metode
awal pratikum ini yaitu pembuatan media NA dan media PDA yang dipadatkan di
dalam petridish steril. Kemudian, diambil swap handphone yang menjadi sampel dengan kapas steril yang dibasahi
dengan aquadest lalu di swap pada 1 media NA. Setelah itu, petridish di segel
dan di labeli dengan spidol permanen. Begitu juga dengan jamur, sampel jamur yang
dugunakan yaitu Jamur Merang ( Volvariella
volvacea) yang berukuran sedang atau tubuh buah besar, kemudian di belah
dua secara simetris. Lalu ambil bagian dalam tepatnya antara tudung dan tubuh
jamur. Bagian yang di ambil kemudian di tanamkan pada media PDA dengan
hati-hati tanpa merobek media PDA, dan petridish di segel dan di labeli dengan
spidol permanen. Setelah semua selesai, semua petridish di inkubasi pada suhu
37°C semalaman. Media NA harus dalam posisi dibalik di dalam incubator. Pada media
PDA dibutuhkan waktu pertumbuhan dalam 3-7 hari atau bahkan dalam
berbulan-bulan.
Hasil
dari praktikum ini yaitu di temukannya bakteri tumbuh pada media NA dan pada Media
PDA jamur tumbuh dengan baik tanpa adanya kontaminasi. Pada media NA di
dapatkan 3 koloni berbeda warna, yaitu putih krem terdapat 4 koloni, putih susu terdapat 9 koloni, dan
jingga terdapat 2 koloni. Dengan total jumah 15 koloni dalam media NA tersebut.
Bentuk dari semua koloni hampir sama yaitu berkoloni tunggal dan tumbuh dengan
jarak yang agak berjauhan setiap koloninya.
Gambar 1. Koloni bakteri yang terdapat pada media NA
Pada hasil media
PDA terlihat pertumbuhan hifa atau benang-benang halus yang menutupi sisi jamur
dan menyebar dengan bentuk lingkaran ke segala arah. Hal ini menandakan bahwapertumbuhan
jamur mengikuti nutrisi yang ada pada sekelilingnya.
Gambar 2. Pertumbuhan hifa pada media PDA
Berdasarkan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa
pada kedua media tersebut terdapat mikroorganisme yang tumbuh, yaitu pada media
NA terdapat pertumbuhan koloni bakteri yang berbeda-beda, dan pada media PDA
terdapat hifa dari jamur yang ditanamkan, hifa yang ada tumbuh menyebar
mengikuti arah nutrisi yang ada. Dan pada praktikum praktikan belum mengetahui identifikasi
bakteri yang terdapat pada handphone
serta mengetahui proses pertumbuhan jamur pada media NA.
Daftar Pustaka
Anwar, K., Oktavia, R., S.,
Karisma, C., K. 2014. Inventarisasi Dan Karakterisasi Jamur Liar Yang Dapat Di
Konsumsi Di Desa Wonojati Kecamatan Gondangwetan Kabupaten Pasuruan - Jawa
Timur. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Malang, Malang
Jannah, M., M., Ricky, M.,
Anggraini, D., I., Sholeha, T., U. 2017. Identifikasi Bakteri pada Layar
Telepon Genggam Petugas Medis di RSUD A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung.
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
Laporan Praktikum Mikrobiologi
Safildha Mauludiah (17.01.021.048)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar