Minggu, 03 Mei 2020

METODE DAN TEKNIK ANALISIS FAUNA DARAT

 Adanya pembangunan di suatu kawasan sudah tentunya akan memberikan suatu dampak terhadap linkungan disekitarnya, khususnya terhadap fauna.  Dampak yang ditimbulkan bisa terjadi saat pra konstruksi, saat konstruksi maupun pasca konstruksi. Adapun isu dampak yang menjadi perhatian dalam penyusunan dokumen AMDAL adalah lebih difokuskan pada dampak negatif penting. Adapun parameter yang perlu dicatat terhadap fauna yang akan terkena dampak adalah menyangkut : jenisnya, kemelimpahan, kondisi habitat, pola penyebaran, pola migrasi, satwa yang dilindungi, kepadatan populasi, nilai penting satwa (segi ekonomi, agama, budaya ), dan peri kehidupan hewan penting.  Sedangkan  teknik pengumpulan data di lapangan dapat dilakukan dengan cara inventarisasi (pengamatan langsung) maupun dengan sensus  terhadap jenis –jenis yang akan terkena dampak langsung dan tidak langsung.

Adapun metode yang bisa diterapkan dalam analisis fauna adalah: 
A. Inventarisasi  
Metode inventarisasi dapat diterapkan dengan dua cara yaitu : dengan  cara langsung (menjumpai langsung di lapangan)  dan cara tidak langsung. Sesuai dengan karakter hewan yang mudah berpindah-pindah sehingga  metode inventarisasi yang lebih cocok diterapkan adalah  sistem inventarisasi tidak langsung.  Beberapa parameter yang bisa dicatat dengan cara tidak langsung meliputi: jejak, kotoran, bagian-bagian, suara dan bunyi satwa, tanda-tanda habitat, bau-bauan yang ditinggalkan dan adanya sarang.
B. Sensus
Sensus ini dapat diterapkan dengan beberapa cara yaitu:
a. Mendengarkan suara (call count), 
b. Mengenali jejak  (tract count)          
c. Dengan penghalauan (Drive census)
d. Metode transek (line transect method)  
e. Metode hitung kelompok 
f. Metode penandaan, lepas dan tangkap kembali (capture, mark, release, recapture method).

Contoh-contoh hewan besar yang dapat ditandai antara lain :
 a. Mamalia besar, seperti : banteng, kijang, kerbau. Cara menandai dapat dilakukan dengan cara mencapnya dengan besi panas atau melobangi telinga., mengeca. Sedangkan untuk menghitung besarnya populasi di alam dapat dilakukan dengan cara menangkap kembali. Contoh : Rusa yang ditangkap = 100 ekor (F1), kemudian semuanya ditandai dengan tanda khusus, setelah tertandai langsung dilepas. Selang beberapa waktu dilakukan penangkapan kembali misalnya jumlah tangkapan kedua sebanyak  l50 ekor (F2), sedangkan yang tertandai sebanyak 50 ekor (F3). Dari hasil percobaan ini dapat dihitung besarnya populasi rusa dengan rumus: N = (F1 x F2) / F3. Jadi besarnya populasi rusa = (100 x 150) / 50 = 15.000 : 50 = 300 ekor rusa.  
b. Burung yaitu dengan mudah ditandai dengan mengisi cincin pada kakinya. 
c. Sistem penandaan terhadap Mamalia kecil, Reptilia (kadal ) dan Amphibia yaitu dapat dilakukan dengan memotong kuku pada ujungnya. 

Dari hasil pengamatan dengan metode dan teknik  analisis yang dilakukan secara tepat dan benar sehingga hasinya dapat di interpretasi, dianalisis dan diprediksi, apakah kedudukan fauna yang ada di wilayah atau di pinggir poyek tersebut dapat terkena dampak baik langsung maupun  tidak langsung.  


REFERENSI
Sundra, I., K. 2016. METODE DAN TEKNIK ANALISIS FLORA DAN FAUNA DARAT. Universitas                 Udayana : Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

METODE DAN TEKNIK ANALISIS FAUNA DARAT

 Adanya pembangunan di suatu kawasan sudah tentunya akan memberikan suatu dampak terhadap linkungan disekitarnya, khususnya terhadap fauna....