Selasa, 25 Desember 2018



Kultur bakteri yang terdapat pada Handphone dan Kultur Jamur

Handphone atau telepon genggam merupakan hal yang sangat dibutuhkan pada zaman ini. Apapun hal yang dilakukan tidak terlepas dari handphone. Semua kalangan baik tua maupun muda hampir 24 jam non stop selalu menggunakan alat ini. Namun sangat disayangkan, penggunaan alat ini secara terus menerus bisa saja menjadi sumber penyakit bagi penggunanya. Selain radiasi yang diberikan oleh Handphone, hygenitas penggunaan yang di abaikan juga menjadi sumber penyakit bagi penggunanya. Hal ini di menyebabkan, mikroorganisme yang terbawa oleh Handphone bisa saja berpotensi bahaya bagi kesehatan kita (Jannah dkk, 2017). Kulit merupakan penghalang masuknya beberapa macam bakteri ke dalam tubuh,karena dilengkapi dengan cairan yang berupa lender dan zat-zat kimia. Pada kulit juga terdapat bakteri alami atau normal flora yang bisa bersifat menguntungkan maupun merugikan apabila terdapat kelainan pada sistem tubuh kita. Bakteri yang bersifat merugikan pada umumnya cenderung menjadi salah satu faktor penyebab penyakit.

Jamur pada kehidupan sehari-hari sudah sering dijumpai pada tempat lembab. Indonesia merupakan daerah yang kaya dengan kekayaan hayati jamur sekitar 180.000-240.000 jenis (12-16% dari total perkiraan 1.5 juta jenis). Sayangnya, hanya kurang dari 5.000 jenis saja yang sudah teridentifikasi dan terinventarisasi sampai saat ini. Oleh karena itu sebagian besar jamur masih perlu dieksplorasi, diidentifikasi, dikonservasi, dan dimanfaatkan (Anwar dkk, 2014). Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui identifikasi bakteri yang terdapat pada handphone serta mengetahui proses pertumbuhan jamur pada media NA.

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 8 Desember 2018 bertempat di Laboratorium Mikrobiologi, Universitas Teknologi Sumbawa.Alat dan bahan yang digunakan yaitu sampel Handphone dan 1 jenis jamur, pembakar Bunsen, aquadest, petridish steril, Nutrient Agar (NA) untuk sampel Handphone, Potato Dextrose Agar (PDA) untuk sampel jamur, Batang L, kertas filter, kapas, alkohol 75%, microtube 1,5 ml, dan spidol permanen.

Metode awal pratikum ini yaitu pembuatan media NA dan media PDA yang dipadatkan di dalam petridish steril. Kemudian, diambil swap handphone yang menjadi sampel dengan kapas steril yang dibasahi dengan aquadest lalu di swap pada 1 media NA. Setelah itu, petridish di segel dan di labeli dengan spidol permanen. Begitu juga dengan jamur, sampel jamur yang dugunakan yaitu Jamur Merang ( Volvariella volvacea) yang berukuran sedang atau tubuh buah besar, kemudian di belah dua secara simetris. Lalu ambil bagian dalam tepatnya antara tudung dan tubuh jamur. Bagian yang di ambil kemudian di tanamkan pada media PDA dengan hati-hati tanpa merobek media PDA, dan petridish di segel dan di labeli dengan spidol permanen. Setelah semua selesai, semua petridish di inkubasi pada suhu 37°C semalaman. Media NA harus dalam posisi dibalik di dalam incubator. Pada media PDA dibutuhkan waktu pertumbuhan dalam 3-7 hari atau bahkan dalam berbulan-bulan.

Hasil dari praktikum ini yaitu di temukannya bakteri tumbuh pada media NA dan pada Media PDA jamur tumbuh dengan baik tanpa adanya kontaminasi. Pada media NA di dapatkan 3 koloni berbeda warna, yaitu putih krem terdapat  4 koloni, putih susu terdapat 9 koloni, dan jingga terdapat 2 koloni. Dengan total jumah 15 koloni dalam media NA tersebut. Bentuk dari semua koloni hampir sama yaitu berkoloni tunggal dan tumbuh dengan jarak yang agak berjauhan setiap koloninya.




Gambar 1. Koloni bakteri yang terdapat pada media NA

Pada hasil media PDA terlihat pertumbuhan hifa atau benang-benang halus yang menutupi sisi jamur dan menyebar dengan bentuk lingkaran ke segala arah. Hal ini menandakan bahwapertumbuhan jamur mengikuti nutrisi yang ada pada sekelilingnya.

Gambar 2. Pertumbuhan hifa pada media PDA

Berdasarkan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa pada kedua media tersebut terdapat mikroorganisme yang tumbuh, yaitu pada media NA terdapat pertumbuhan koloni bakteri yang berbeda-beda, dan pada media PDA terdapat hifa dari jamur yang ditanamkan, hifa yang ada tumbuh menyebar mengikuti arah nutrisi yang ada. Dan pada praktikum  praktikan belum mengetahui identifikasi bakteri yang terdapat pada handphone serta mengetahui proses pertumbuhan jamur pada media NA.

Daftar Pustaka

Anwar, K., Oktavia, R., S., Karisma, C., K. 2014. Inventarisasi Dan Karakterisasi Jamur Liar Yang Dapat Di Konsumsi Di Desa Wonojati Kecamatan Gondangwetan Kabupaten Pasuruan - Jawa Timur. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang, Malang

Jannah, M., M., Ricky, M., Anggraini, D., I., Sholeha, T., U. 2017. Identifikasi Bakteri pada Layar Telepon Genggam Petugas Medis di RSUD A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung. Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung


Laporan Praktikum Mikrobiologi

Safildha Mauludiah (17.01.021.048)


METODE DAN TEKNIK ANALISIS FAUNA DARAT

 Adanya pembangunan di suatu kawasan sudah tentunya akan memberikan suatu dampak terhadap linkungan disekitarnya, khususnya terhadap fauna....